Hipertensi dan hipoglikemia adalah dua rangkaian gejala klinis yang berbeda yang muncul secara berbeda karena organ yang terlibat tidak sama. Hipertensi cenderung muncul dengan sakit kepala, pusing, telinga berdenging dan pendarahan di bawah mata. Hipoglikemia rentan terhadap kepanikan, berkeringat, kelaparan, dan bahkan kehilangan kesadaran dan koma dalam kasus yang parah. A. Penderita hipertensi rentan terhadap sakit kepala, pusing, tinnitus dan penglihatan kabur pada tahap awal, biasanya karena hipertensi tidak terkontrol dan menyebabkan komplikasi yang mengakibatkan kerusakan, terutama karena pengerasan dan pelemahan pembuluh darah di seluruh tubuh. Penderita hipertensi harus memperhatikan diet rendah garam dan ringan, mengontrol berat badan mereka dan menjaga tekanan darah mereka dalam batas normal untuk mengurangi terjadinya berbagai komplikasi. Hal ini karena otak rentan terhadap pendarahan otak dan trombosis serebral; jantung rentan terhadap aritmia, pembesaran jantung dan hipertrofi jantung; ginjal rentan terhadap stenosis arteri ginjal dan gagal ginjal; mata rentan terhadap penipisan pembuluh darah dan pendarahan di fundus mata. Hipoglikemia adalah keadaan darurat dan memerlukan penanganan segera. Jika pasien sadar, zat yang mengandung gula dapat diberikan. Jika pasien kehilangan kesadaran, glukosa serta glukagon harus diberikan secara intravena di rumah sakit.1. Kegembiraan simpatik: Pasien mengalami serangan panik, berkeringat (terutama keringat dingin), kelaparan, kelemahan anggota badan dan kurang konsentrasi. Beberapa pasien juga bisa mengalami gejala kejiwaan, seperti delirium dan epilepsi. 2. Kerusakan sistem saraf pusat: gejala hipoglikemik yang lebih serius, yang dimanifestasikan sebagai kondisi mental pasien yang berubah, kehilangan kesadaran dan koma. Jika tidak diselamatkan tepat waktu, koma berlangsung selama lebih dari 6 jam dan dapat menyebabkan kerusakan permanen, yang bisa mengancam nyawa dalam kasus yang parah.
English Deutsch Français Español Português 日本語 Bahasa Indonesia Русский